SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI FORUM AFILIASI KOMUNIKATIF TAPANULI "Satu Persepsi, Satu Aksi,Satu Tujuan, Menuju Tapanuli Sejahtera "

Selasa, 13 Mei 2014

2 Petugas KPPS Taput Tersangka

Taput-ORBIT: Dugaan tindak pidana saat Pemilihan Umum Legislatif 2014 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 1 Desa Jambur Nauli, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), akhirnya menyeret dua nama yang dijadikan tersangka.

Selama 13 hari proses penyelidikan yang dilakukan Petugas Kepolisian, dugaan pelanggaran Pidana Pemilu tersebut  dilimpahkan ke pihak penyidik Kejaksaan.

Informasi dihimpun  Rabu (7/5), pelimpahan kasus ini diserahkan pihak Kepolisian kepada penyidik Kejaksaan dengan mencatut dua nama yang disinyalir sebagai aktor utama pelanggaran saat proses pesta demokrasi tersebut.

Dua tersangka masing masing atas nama Danton Pasaribu, oknum Ketua Komite Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), serta Baik Hutabarat, oknum petugas KPPS di TPS 1 Desa Jambur Nauli, Kecamatan Tarutung, Taput.

“Kita sudah melimpahkan kasus tersebut ke penyidik Kejaksaan. Selama kurang lebih 14 hari dari waktu yang ditetapkan  Undang Undang. Untuk pengusutan pidana kasus ini telah kita selesaikan dengan menetapkan dua orang tersangka masing masing, DP dan BH, oknum petugas KPPS di TPS 1 Desa Jambur Nauli, Kecamatan Tarutung,” papar Kasat Reskrim Polres Taput, AKP Warsiman kepada Orbit Digital.

Menurut Warsiman, Dalam proses penyelidikan dan penyidikan pihaknya, kedua tersangka ini lalai, sehingga mengakibatkan bertambahnya suara salah satu oknum Caleg di daerah pemilihan (dapil) Tapanuli Utara 1 yang meliputi Kecamatan Tarutung, Kecamatan Adiankoting, dan Kecamatan Siatasbarita.

“Hasil penyidikan tersebutlah yang telah kita limpahkan untuk ditindaklanjuti pihak Kejaksaan,” ujarnya.

Disebutkannya, terkait pelanggaran tindak pidana Pemilu ini, kedua tersangka telah melanggar pasal 309, dan pasal 312 Undang Undang No.8/2008 tentang Pemilihan Umum dimana kedua tersangka diancam dengan pidana penjara paling singkat 12 bulan dan paling lama 24 bulan.

Sebagimana diketahui dugaan tindak pidana Pemilu ini terjadi di TPS 1 Desa Jambur Nauli, Kecamatan Tarutung. Terjadi  20 suara bodong di TPS itu, ternyata menjadi penentu, siapa sebenarnya Caleg Gerindra dari Dapil Taput 1 yang lolos menjadi anggota DPRD Taput periode 2014-2019 mendatang.

Dalam kasus ini, telah terjadi adanya perbedaan jumlah suara yang terangkum dalam Model C-1.KPU.KWK yang dipegang oleh saksi dengan isi yang tertulis dalam formulir Plano serta jumlah total surat suara yang ada didalam kotak suara.

Di dalam pleno dan  surat suara yang ada di kotak suara, suara Caleg JL, tercantum sebanyak 20 suara. Namun dalam formulir C-1 yang menjadi daftar isian  perolehan suara di setiap TPS yang dipegang setiap saksi pada hari-H, tak terkecuali saksi dari Partai Gerindra serta yang menjadi bahan pegangan penyelenggara Pemilu. Jumlah perolehan suara yang didapatkan JL, ternyata kosong sama sekali.

Selain itu, dalam berita acara Komite Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS dimaksud, jumlah suara sah dan tidak sah di TPS diakumulasi sebanyak 192 suara. Ditambah surat suara sisa sebanyak 65 suara, kesemuanya telah dimasukkan dalam kotak suara Pemilu. Tetapi pada saat pembukaan kotak suara dalam agenda rekapitulasi di tingkat Kabupaten. Akumulasi surat suara sah dan tidak sah, hanya tinggal 184 surat suara saja. Berikut sisa surat suara sejumlah 65 lembar, itupun sudah tidak ada dalam kotak. Alhasil, sebanyak 73 Surat suara sebagai dokumen negara dapat disimpulkan dalam keadaan telah hilang. Hal inilah yang menjadi dasar penyidikan pihak kepolisian untuk membongkar adanya tindak pidana pelanggaran Pemilu yang diduga telah terjadi.

Sumber : harianorbit.com

Sabtu, 03 Mei 2014

Pemkab Taput Segera Reposisi RSUD Tarutung

Taput-ORBIT: Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Pemkab Taput) melalui Wakil Bupati, Mauliate Simorangkir menegaskan akan melakukan reposisi atau peninjauan serta penataan ulang atas fisik bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung yang selama ini sudah cukup menorehkan kegagalan akan pelayanan medis bagi masyarakat di daerah ini.

Informasi yang dihimpun Orbit Digital, Selasa (29/4) rencana penerapan reposisi fisik RSUD akan dilakukan dalam waktu dekat. Dimana, setelah maket perubahan dituntaskan pihak Konsultan. Menyusul, penataulangan fisik bangunan Rumah Sakit akan dikerjakan.
Dalam agenda pertemuan yang digelar di Aula RSUD Tarutung, hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Taput, Mauliate Simorangkir.

Menurutnya, demi upaya meningkatkan status RSUD Tarutung menuju Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD), mulai pekan depan berbagai instrumen medik harus dipersiapkan termasuk sarana prasarana pendukung, tenaga medis terutama dokter spesialis, bidan, serta perawat yang handal untuk meningkatkan pelayanan bagi setiap pasiennya.

“Bupati Nikson Nababan sudah memerintahkan konsultan untuk meninjau keberadaan lokasi RSUD ini. Hal ini demi upaya pemetaan rencana untuk melakukan reposisi fisik Rumah Sakit yang tujuannya pasti demi peningkatan pelayanan medis bagi setiap pasien yang nantinya berobat di sini,” sebut Mauliate di  ela pertemuan yang digelar dengan para dokter, bidan, perawat dan pegawai RSUD Tarutung.

Dalam kesempatan itu, Mauliate menyebutkan bahwa selain penataulangan fisik RSUD, Pemkab Taput juga akan memperhatikan keluhan petugas medis soal honorarium paramedik, mulai dari posisi Dokter hingga perawat agar sesuai dengan besaran Upah Minimun Regional (UMR). Sebab, hal tersebut jelas memiliki korelasi timbal balik bagi terciptanya pelayanan prima di Rumah Sakit ini.

Sumber : harianorbit.com

Selasa, 29 April 2014

30 Stand ‘Tarutung Nikmat’ di Tanggul Aek Sigeaon


Taput-ORBIT: Demi menata keindahan lokasi sepanjang Tanggul Aek Sigeaon, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara sekaligus menjadikannya tempat wisata kuliner yang akhirnya dapat menambah perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) daerah ini, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Pemkab Taput) di bawah pimpinan Bupati Nikson Nababan dan Wakil Bupati Mauliate Simorangkir, dalam waktu dekat segera akan melakukan pembenahan dan penataan lokasi dimaksud.

Informasi yang dihimpun Orbit Digital, Senin (28/4). Sedikitnya, sebanyak 30 puluh stand yang akan dijadikan lapak untuk menjajakan wisata kuliner dan merchandise khas daerah ini akan memenuhi lokasi tanggul Aek Sigeon, Tarutung. Dalam waktu dekat, lokasi tanggul Aek Sigeaon dengan puluhan stand ini mungkin saja akan dinamai ‘Tarutung Nikmat’ selaras dengan visi misi Bupati/Wakil Bupati ini untuk mewujudkan nikmatnya perubahan di Tapanuli Utara.

“ Ya, Saya sudah memerintahkan para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dalam upaya pembenahan lapak berjualan di sepanjang tanggul Aek Sigeaon untuk membuang kesan kumuh dan semerawut yang selama ini terlihat di lokasi ini,” terang Nikson

Menurutnya,  lapak  tempat berjualan akan dibangun secara permanen dan memiliki atap canopy yang seragam untuk sedikitnya 30 stand yang akan berdiri. Puluhan stand tersebut selanjutnya akan menjadi lokasi jajakan berbagai jenis dagangan dan ragam makanan khas daerah untuk ditawarkan kepada para pengunjung yang  juga  akan menikmati hembusan semilir angin di pinggiran tanggul.

“Pohon pohon yang ditanami di lokasi ini juga akan dipilihkan pohon jenis Palem, agar rindang dan asri dipinggiran tanggul sesui acuan konsep modern. Soal para pedagangnya, nanti akan diatur Dinas terkait dan pasti akan mewakili 31 desa/kelurahan se-Tarutung. Para pedagang juga akan dibina dengan sistem koperasi sebagai perkumpulannya, yang keseluruhannya tetap dalam kerangka kebersamaan dan persaingan sehat,” katanya sembari tersenyum menilai sebutan lokasi ini yang cocok dinamai ‘Tarutung Nikmat’.

Bupati Taput Nikson Nababan beserta sejumlah SKPD  yang terlibat program pembenahan tanggul turun langsung ke lokasi. Kehadirannya untuk melakukan pantauan atas daerah pinggiran tanggul sungai juga disempatkan untuk menyambangi sejumlah lapak-lapak milik pedagang di sepanjang tanggul ini.

Bupati  yang masih terhitung hari menjalankan amanah rakyat dan masih kental dengan jargon politik ‘Nikmatnya Perubahan’ yang membawa keterpilihannya dalam pesta demokrasi daerah ini, meminta Kadis Cipta Karya Pemkab Taput, Tongam Hutabarat dan Kepala Dinas PUK, Anggiat Rajagukguk untuk merubah konsep penataan tanggul. Penataan tersebut dimulai dari lantai kaki lima tanggul yang akan dilakukan pengeramikan serta pembangunan atap lapak pedagang dengan model canopy yang seragam. Seluruh langkah penataan yang dilakukan diupayakan untuk menciptakan kenyamanan bagi pengunjung yang singgah untuk menikmati keindahan Aek Sigeaon.

“ Panjang tanggul sungai Aek Sigeaon sekitar 600 meter, akan menjadi lokasi pembangunan sedikitnya 30 stand. Lokasi ini akan ditata sedemikian rupa sebagai tempat wisata kuliner dan jajanan merchandise khas daerah,” terang Anggiat Rajagukguk  kepada Orbit Digital mengikuti arahan Bupati Nikson yang diterimanya.

Andil dari Dinas Pertamanan dan Kebersihan Pemkab Taput juga diharapkan dapat segera terealisasi dengan melakukan pengelolaan lokasi tanggul agar nyaman dan indah termasuk kebersihan tempat berjualan serta penyediaan toilet di sekitar lokasi.

Sumber : harianorbit.com

Senin, 28 April 2014

Martin Manurung Siap Menangkan Jokowi di Sumut

Tobasa (28/4)- Pasca Pileg 2014 pada 9 April 2014 lalu, dari hasil rekapitulasi sementara KPU Sumut Martin Manurung, SE, MA memang kalah dari salah seorang caleg Nasdem yang lolos ke senayan. Berdasarkan hasil rekapitulasi sementara
KPU Sumut tersebut Martin memiliki  suara yang cukup banyak namun karena tingkat partisipasi pemilih di Sumut 2 begitu tinggi dengan BPP mencapai 189.000 Partai Nasdem dari Sumut 2 tidak mampu menoreh dua wakilnya di Senayan.

“Suara pribadi yang memilih saya memang lumayan, bahkan lebih tinggi  dari salah seorang caleg DPR RI yang duduk di senayan dari partai lain, ini akan saya bina kembali karena memang dalam kampanye saya selama ini tidak melakukan money politic, untuk memenangkan Jokowi sebagai Presiden RI ke-7”, ungkapnya.

Martin  Manurung memang kini menjadi idola baru di Sumut, walau kalah Martin Manurung masih sebagai tokoh tervaforit setelah Gus Irawan Pasaribu yang mantan calon Gubernur Sumut baik yang dilansir oleh Lembaga Survey Indonesia.

Partai  Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Nasdem  memang telah menyatakan koalisi untuk memenangkan Jokowi sebagai Presiden RI ke-7, namun Martin menjelaskan bahwa kemenangan Jokowi di Sumut tidak hanya datang dari orang partai karena pendukung Jokowi itu banyak dan datang dari berbagai elemen. PDI-Perjuangan dan Partai Nasdem sebagai alat dan jembatan untuk mengenalkan dan memenangkan Jokowi sebagai Presiden berikutnya.  


“Rencananya ke depan pada kampanye Calon Presiden, saya dan teman-teman akan mensinergikan banyaknya relawan dan pendukung Jokowi yang tidak tergabung sebagai kader partai di Sumut, ini akan menarik banyak minat masyarakat di Sumut, kita akan menjelaskan bahwa Jokowi adalah pilihan terbaik untuk memimpin negeri ini ke depan”, tambahnya.

Sumber : fmpb-sumut.blogspot.com