SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI FORUM AFILIASI KOMUNIKATIF TAPANULI "Satu Persepsi, Satu Aksi,Satu Tujuan, Menuju Tapanuli Sejahtera "

Jumat, 27 Desember 2013

Pemkab Tobasa Diminta Antisipasi Kelangkaan Pupuk

METROSIANTAR.com, TOBASA – Kalangan anggota DPRD Tobasa meminta pemkab setempat melakukan upaya antisipasi kelangkaan pupuk bersubsidi pada musim tanam bulan ini hingga Januari mendatang di daerah tersebut.

“Upaya antisipasi perlu dilakukan agar jangan sampai ada oknum tertentu maupun pedagang yang memanfaatkan situasi. Termasuk melakukan penimbunan yang bertujuan melambungkan harga pupuk yang dibutuhkan petani,” ujar anggota DPRD Tobasa Syamsudin Manurung di Balige, Rabu (24/12).

Menurut dia, pihak eksekutif, dalam hal ini, Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida, perlu melakukan antisipasi agar ketersediaan dan harga pupuk tidak sampai menyulitkan para petani. Memang sejauh ini, belum ada laporan khusus yang disampaikan masyarakat ke DPRD, terkait kelangkaan pupuk bersubsidi pada saat memasuki musim tanam ini.

Namun, lanjutnya, tindakan preventif perlu dilakukan pihak Pemkab Tobasa, dalam rangka menjaga serta menuhi kebutuhan para petani. Sebab, menurut politisi Partai Hanura itu, sebagai pelayan masyarakat pihak pemerintah jangan hanya menunggu laporan ataupun keluhan masyarakat. Pemerintah harus proaktif melakukan pemantauan, termasuk kondisi yang dihadapi para petani.

“Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida yang dibentuk pemkab setempat harus proaktif dengan selalu melakukan pemantauan terhadap pengadaan serta penyaluran maupun harga pupuk agar sampai ke tingkat petani dengan baik,” kata Syamsudin.

Anggota DPRD Tobasa lainnya Sakkan Siahaan menambahkan, berbagai faktor teknis perlu diantisipasi. Misalnya distribusi dari pihak distributor ke kios pengecer, agar jangan sampai mengalami keterlambatan.

“Kita berharap instansi terkait bekerja sama dengan para petugas penyuluh pertanian dapat mengawasi distribusi pupuk bersubsidi terutama saat musim tanam, agar kelangkaan pupuk dapat dicegah,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Tobasa Arifin Silaen mengakui, realokasi pengurangan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di daerah tersebut dikhawatirkan berdampak langkanya pupuk yang dibutuhkan petani.

Menurut dia, rencana pemerintah mengurangi alokasi pupuk bersubsidi akan menimbulkan dampak terhadap kelangkaan pupuk, terutama saat musim tanam akhir tahun ini hingga Januari mendatang.

“Peran Komisi Pengawasan Pupuk akan ditingkatkan guna menindak lanjuti setiap kendala yang ditemui di lapangan. Hal itu sesuai tugas dan kewajiban yang dituangkan dalam surat Keputusan Bupati Tobasa Nomor 128 tahun 2013,” kata Arifin. (ant/int)

Sumber : metrosiantar.com

Pesan Natal Ephorus HKBP: Natal Ajak Manusia Bekerja Keras & Jadi Berkat

METROSIANTAR.com, TAPUT – Perayaan Natal harus dijadikan momentum untuk memperbaharui diri untuk semakin baik. Setiap manusia harus bekerja keras untuk kemudian dapat menjadi berkat bagi sesamanya. Pasalnya, inti dari Natal juga dimana Yesus diutus ke dunia untuk memberikan kecerahan dan menghapus dosa umat manusia.

Hal itu disampaikan Ephorus HKBP Pdt WTP Simarmata kepada METRO, di rumah dinasnya di Pearaja,Tarutung, Kamis (26/12) usai mengikuti kebaktian perayaan Natal kedua di HKBP Pearaja.

Menurutnya, inti pokok dari kelahiran Yesus Kristus ke dunia adalah sebagai bentuk kepedulian Allah kepada manusia untuk membantu orang kecil dan lemah. Oleh sebab itu, perjuangan Yesus yang menyelamatkan umat manusia harus dilanjutkan oleh gereja dan juga manusia secara pribadi-pribadi.

Menurutnya, gereja secara lembaga haruslah dapat mengemban perjuangan tersebut. Salah satunya dengan cara mencerdaskan umat manusia dan juga melalui aksi-aksi sosial kemanusiaan. Apakah itu membantu atau menolong orang–orang yang sedang kesusahan maupun terkenan bencana.

”Seperti misalnya yang terdekat membantu korban pengungsian di gunung Sinabung. Atau juga seperti baru-baru ini korban–korban topan haiyan di Filippina.  Karena sebenarnya itulah Natal itu, berbagi dan membantu sesama manusia,” katanya.

Sementara itu secara pribadi, lanjutnya, setiap umat manusia juga haruslah turut memperbaharui dirinya. Manusia harus dapat meningkatkan pengetahuannya, taraf hidupnya untuk kemudian dapat memberdayakan dan menjadi berkat bagi sesamanya. “Manusia harus terus belajar dan bekerja keras untuk semakin memperbaiki dirinya.

Meningkatkan keahlian dibidangnya. Dengan itu, kita pun akan semakin baik. Kita harus berani untuk mencoba sesuatu yang diluar kebiasaan kita. Jangan hanya melakukan yang biasa kita lakukan dan merasa cukup akan itu. Tetapi kita harus terus mencoba sesuatu yang baik yang sebelumnya belum pernah kita lakukan,” katanya.

Secara khusus, Ephorus juga menyayangkan, Tarutung selaku ibukota Taput juga terkesan masih sama seperti dulu, bahkan jauh tertinggal dari kota-kota lainnya yang baru mekar. Padahal, selaku kota di Tapanuli yang lebih dahulu mengenal Firman Tuhan, Tarutung seharusnya jauh lebih maju dibanding kota di sekitarnya.

Itu mungkin karena kurangnya partisipasi dari masyarakat setempat dalam menyukseskan peembangunan itu sendiri. Karena pembangunan itu bukan hanya tugas dari pemerintah. Oleh karena itu kita harus bekerja keras.

“Saya yakin, kita sebenarnya sanggupa melakukannya. Orangtua juga harus mempersipkan pendidikan yang sebaik-baiknya bagi anaknya. Karena kalau pendidikan kita tidak siap, maka kita akan tergilas oleh perkembangan zaman. Untuk itu, marilah memperbaharui diri untuk semakin baik dan menjadi berkat bagi sesama,” sebutaa Ephorus. (cr-02/mua)

Sumber : metrosiantar.com

Dishub Tindak Perusahaan Angkutan Naikkan Tarif Sepihak

Taput-ORBIT: Pemberlakuan kenaikan tarif saat arus mudik penumpang pada perayaan Natal 2013 serta Tahun Baru 1 Januari 2014, dinilai masih akan berpotensi untuk dimanfaatkan oknum oknum tertentu. Demi menghindari adanya kenaikan tarif di atas kewajaran, Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) telah mengumumkan kenaikan tarif tuslah pada musim liburan kali ini maksimal 10 persen.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Orbit Digital, setidaknya, puluhan perusahaan angkutan umum baik itu yang melayani rute antar kota dalam propinsi, antar kota antar propinsi serta angkutan umum dalam kota cenderung akan menyikapi arus mudik dan arus balik penumpang di musim liburan dengan memberlakukan  kenaikan tarif sepihak diatas kewajaran.

Rudi Sitorus, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Kabupaten Taput menegaskan jika pihaknya telah lebih dahulu mensosialisasikan tentang kenaikan tarif tuslah bagi penumpang di liburan Natal dan Tahun baru ini pada besaran maksimal 10 persen.

“Nilai kenaikan maksimal 10 persen tersebut sudah merupakan ketentuan yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Darat. Hal tersebut telah kita terima melalui surat tertulis belum lama ini,” Ujar Rudi Sitorus, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika kepada Orbit Digital, Kamis (26/12).

Menurut Rudi, tuslah maksimal ini diharapkan menjadi pedoman bagi setiap perusahaan angkutan umum di daerah ini. Sehingga tidak terjadi lagi kenaikan tarif diatas kewajaran.

” Hal ini sudah kita umumkan kepada semua perusahaan angkutan di daerah ini. Termasuk juga, angkutan umum dalam kota, yang melayani penumpang menuju objek wisata Salib Kasih,” sebutnya.

Rudi, bahkan menegaskan jika kenaikan tarif terjadi diatas nilai maksimal 10 persen, pihaknya, akan segera melakukan tindakan kepada perusahaan angkutan.

“Makanya, kalau ada penumpang yang merasa telah dikenakan tarif di atas kewajaran, segera laporkan ke kita,  biar perusahaan angkutannya kita tindak,” tegasnya.

Sumber : harianorbit.com

15 Warga Taput Terjangkit HIV

Taput-ORBIT: Sepanjang tahun 2013, sejumlah 15 warga Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dinyatakan terjangkit HIV (Human Immuno Deficiency Virus) yang menyebabkan penyakit AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) atau lebih lazim dikenal sebagai penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Hal tersebut diutarakan dr Bobby Simanjuntak, Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Taput melalui staffnya Rotua Sinaga, SKM kepada Orbit Digital, Kamis (26/12) di Tarutung.

Menurut Rotua, dari  15 warga tersebut saat ini, sebagian telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Adam Malik Medan. Sementara lainnya juga telah dirujuk ke salah satu RSU yang berada di Pulau Jawa.

“Mereka adalah orang dewasa yang paling tidak telah menunjukkan gejala HIV AIDS, yakni kehilangan 10 persen berat badan lebih dari satu bulan tanpa penyebab, diare lebih dari satu bulan, serta gejala lainnya yakni demam yang berlangsung selama lebih dari satu bulan baik konstan atau datang dan pergi,” terangnya tanpa mau menyebutkan lebih detailnya tentang ke 15 orang tersebut.

Disebutkan Rotua, berdasarkan hasil wawancara pihaknya atas ke 15 warga yang terjangkit penyakit ini. Mereka mengaku sebagai mantan anak rantau yang dulunya berada di luar daerah Taput.

“Ya, mereka akui, jika saat di luar sana, memang  sering melakukan hal hal yang dapat menyebabkan penyakit ini tertularkan. Semisal, melakukan hubungan seks berganti ganti pasangan tanpa pengaman,” katanya.

Sumber : harianorbit.com