SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI FORUM AFILIASI KOMUNIKATIF TAPANULI "Satu Persepsi, Satu Aksi,Satu Tujuan, Menuju Tapanuli Sejahtera "

Rabu, 15 Januari 2014

Pengusulan Anggaran Pilkada Tunggu Putusan MK

METROSIANTAR.com, TAPUT – KPU Taput, hingga kini belum mengusulkan berapa jumlah dana yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan pilkada 2014. Pasalnya, hingga saat ini KPU masih menunggu keputusan majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) atas sengketa Pilkada Taput. Jika MK sudah memutuskan pilkada diulang atau dilanjutkan, barulah KPU bisa menghitung jumlah dana yang akan digunakan.

Sekretaris KPU Taput John Suhartono Purba saat dikonfirmasi METRO, Selasa (14/1) melalui telepon selulernya mengatakan, pihak KPU masih menunggu keputusan MK. “Apabila, nasib pilkada sudah diputuskan, kita baru bisa menghitung berapa dana yang akan dibutuhkan dan segera mengusulkannya ke Pemkab Taput. Jadi, kita menunggu keluar dululah putusannya,“ kata John.

Namun lanjut John Purba, sepengetahuannya, anggaran untuk Pilkada Taput 2014 berbentuk dana hibah dan itu sudah ada ditampung dalam APBD 2014. ”Berapa jumlah yang ditampung itu saya kurang mengetahui. Kita hanya mengusulkan berapa dana yang dibutuhkan sesuai dengan keperluannya,“ jelasnya.

Saat ditanyakan berapa dana yang sudah terpakai pada Pilkada Taput 2013 lalu, Jhon   mengatakan, untuk pelaksanaan pilkada 2013 lalu dan verifikasi faktual ulang dukungan partai sudah menyerap dana sekitar Rp12 miliar dari dana yang ditampung sebesar Rp17 miliar.

Sekedar diketahui, Pilkada Taput 2013 lalu yang dilaksanakan 10 Oktober akhirnya disengketakan lima pasangan calon (paslon) ke MK. Mereka menilai pilkada cacat hukum, dimana jumlah pasangan yang dapat diusung oleh partai sudah melewati batas sesuai dengan peraturan.

Sebelumnya, KPU Taput berdasarkan rekapitulasi hasil perhitungan pilkada menetapkan pasangan nomor urut 4 Saur Lumbantobing- Manerep Manalu dan pasangan nomor urut 5 Nikson Nababan -Mauliate Simorangkir maju ke putaran kedua. Mereka berhasil memperoleh suara terbanyak diantara semua pasangan calon yang tidak mendapatkan 30 persen + 1 suara sah dalam pilkada tersebut. (cr-02/mua)


Sumber : metrosiantar.com

Jelang Pileg: Caleg Sibuk Sosialisasi Pakai Parcel dan Uang

METROSIANTAR.com, TAPUT – Sejumlah calon legislatif (caleg) untuk kursi DPR RI, DPRD Sumut dan DPRD Taput, kini sibuk melakukan sosialisasi hingga ke pelosok-pelosok di Kabupaten Taput.

Dengan modus sosialiasi, para caleg mengumpulkan warga untuk menyampaikan visi misi dan mengambil hati masyarakat. Tentu, berbagai trik pun dilakukan guna meyakinkan masyarakat.

Di antara trik yang dilakukan sejumlah caleg yang berhasil dihimpun METRO, Selasa (14/1) dari warga di Kecamatan Sipahutar, Pangaribuan hingga Garoga menyebutkan, sebagian warga, saat Natal dan Tahun Baru 2014 ada yang mendapat paket parcel dari caleg.

”Sudah banyak caleg yang datang ke kampung kami ini. Ada yang memberikan bingkisan Natal dan ada juga yang dapat uang,” ujar R Hasibuan (49), warga Desa Aek Tangga, Kecamatan Garoga.
Dia menyebut, pemberian uang senilai Rp50 ribu itu, menurut caleg yang memberi bukan untuk uang suap.

“Katanya uang itu hanya untuk pengganti kado Natal dan tahun baru. Tapi, kan pasti kita tahu sebenarnya tujuan pemberian uang itu yang paling utama agar kita memilihnya,” ungkap Hasibuan dan enggan menyebut nama caleg dimaksud.

Terpisah, W Pakpahan (34), warga Desa Rahut Bosi, Kecamatan Pangaribuan mengatakan, dirinya pernah mengikuti pertemuan antara sejumlah caleg dengan warga di Kecamatan Pangaribuan. “Saya pernah ikut pertemuan dengan caleg DPR RI dan provinsi. Setiap kali ikut, aku dapat uang pengganti ongkos Rp50 ribu,” sebut W Pakpahan.

Bahkan, ia mengaku, kerap menunggu kedatangan para caleg ke desanya dengan harapan dapat uang atau pemberian lainnya. “Saya sering mangkal di warung kopi. Sekalian mana tahu ada caleg yang datang dan kita dapat uang,” ungkap Pakpahan mengakui.

Beralih ke Kecamatan Sipahutar, A Simanjuntak (56), warga Desa Aek Nauli mengatakan, caleg yang datang ke desa mereka belum pernah ada yang memberikan uang. “Tapi kalau yang memberikan bibit pertanian sudah ada,” kata Simanjuntak.

Untuk menentukan pilihan pada pileg nanti, Simanjuntak mengaku tak akan mau hak suaranya dibeli. “Siapapun caleg yang datang membujuk saya, pasti saya terima. Tapi, saya tidak akan mau memilih karena uang. Saya akan menentukan sendiri suara saya kepada siapa,” tuturnya.

Amatan METRO, baliho, poster dan alat peraga kampanye sosialisasi caleg, sudah banyak di pajang di ketiga kecamatan itu. Bahkan, stiker dan kalender caleg juga banyak terpajang di sejumlah rumah warga dan warung-warung kopi. (hsl/mua)


Sumber : metrosiantar.com