SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI FORUM AFILIASI KOMUNIKATIF TAPANULI "Satu Persepsi, Satu Aksi,Satu Tujuan, Menuju Tapanuli Sejahtera "

Senin, 10 Maret 2014

Pengamat: Masyarakat Harus Waspadai Figur Caleg

Taput-ORBIT: Paradigma masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dalam menyikapi perhelatan demokrasi seperti Pemilihan Umum Anggota Legislatif (Pileg) 9 April 2014 mendatang disebut masih cenderung ke nilai pragmatis. Nilai pragmatis yang selalu mengedepankan nilai nominal uang, dan kekuasaan untuk memberikan pilihannya dalam agenda dimaksud, sudah selayaknya diubah.

Sebab, paradigma pragmatis masyarakat selama ini setidaknya telah meloloskan keterpilihan oknum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Taput hingga berulangkali duduk menjadi Wakil Rakyat, meski tanpa langkah, perbuatan dan tindakan yang sama sekali tidak berpihak untuk rakyat.

Hal inilah selayaknya menjadi sorotan publik. Sehingga, dalam Pileg mendatang, masyarakat diminta waspada dan mencermati figur Calon Wakil rakyat yang bisa saja berharap terpilih kembali untuk memuluskan kerakusannya sebagai dewan terhormat beserta embel embelnya atau sebuah pengabdian murni sebagai wakil rakyat pejuang aspirasi masyarakat.

“Paradigma  pragmatis masyarakat di daerah ini dalam menyikapi Pileg tahun ini sudah sepantasnya ditinggalkan. Sebab, pertaruhannya adalah masa depan Taput. Jika, masih seperti dulu, ya hasilnya gak akan jauh jauh beda. Yang punya uang dan janji janji kosong, jelas akan berjaya, sebaliknya, yang punya niat murni untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, ya keok,” ujar Superior K, Pengamat Politik Tapanuli Utara kepada Orbit Digital, Senin (10/3) di Tarutung.

Selain paradigma pragmatis masyarakat, dikatakannya, soal figur Caleg juga penting untuk dicermati. Sebab, setidaknya dari sebanyak 320 orang Caleg yang terdiri atas 194 Caleg Laki laki dan 126 Caleg Perempuan telah terdaftar dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) untuk perebutan 35 kursi DPRD Taput di Pileg 2014 mendatang. Tujuh orang diantaranya merupakan mantan wakil rakyat yang juga akan menjadi penghuni gedung rakyat jika terpilih kembali.

Menurut Superior, ketika seorang wakil rakyat duduk untuk pertama kalinya. Jika dirinya mengedepankan pengabdian untuk masyarakat, maka sebuah bukti nyata yang pro rakyat sudah jelas dilakukan. Kemudian, saat program 5 Tahunnya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat masih dinilai belum terlaksana. Maka, wajar saja, dirinya maju untuk kedua kalinya.

“Namun, untuk duduk ketiga kalinya, atau bahkan untuk keempat kalinya. Rasanya, sudah terlalu terobsesi akan prestise sebagai seorang anggota Dewan yang terhormat. Yang pasti tujuannya bukan lagi menempatkan dirinya sebagai wakil rakyat secara murni,  melainkan kemungkinan besar, sudah ada kepentingan kepentingan terselubung lainnya yang ingin tetap dipertahankan. Makanya, harapan kita, masyarakat dapat menentukan pilihan. Jika ada Caleg yang hanya berharap duduk untuk memuaskan kerakusan, untuk apa dipilih. Tetapi, jika dirinya memang layak untuk dipertahankan atas berbagai prestasi pro rakyatnya. Ya, silahkan saja, kalau pengabdiannya memang murni untuk rakyat,” sebutnya.

Ditegaskannya, masyarakat Taput harus pandai menyikapi hal ini. Sehingga, arah pembangunan daerah yang lebih baik lagi serta harapan untuk kemajuan daerah ini akan terwujud.

Sumber : harianorbit.com