METROSIANTAR.com, TAPUT – Perayaan Natal harus dijadikan momentum untuk memperbaharui diri untuk semakin baik. Setiap manusia harus bekerja keras untuk kemudian dapat menjadi berkat bagi sesamanya. Pasalnya, inti dari Natal juga dimana Yesus diutus ke dunia untuk memberikan kecerahan dan menghapus dosa umat manusia.
Hal itu disampaikan Ephorus HKBP Pdt WTP Simarmata kepada METRO, di rumah dinasnya di Pearaja,Tarutung, Kamis (26/12) usai mengikuti kebaktian perayaan Natal kedua di HKBP Pearaja.
Menurutnya, inti pokok dari kelahiran Yesus Kristus ke dunia adalah sebagai bentuk kepedulian Allah kepada manusia untuk membantu orang kecil dan lemah. Oleh sebab itu, perjuangan Yesus yang menyelamatkan umat manusia harus dilanjutkan oleh gereja dan juga manusia secara pribadi-pribadi.
Menurutnya, gereja secara lembaga haruslah dapat mengemban perjuangan tersebut. Salah satunya dengan cara mencerdaskan umat manusia dan juga melalui aksi-aksi sosial kemanusiaan. Apakah itu membantu atau menolong orang–orang yang sedang kesusahan maupun terkenan bencana.
”Seperti misalnya yang terdekat membantu korban pengungsian di gunung Sinabung. Atau juga seperti baru-baru ini korban–korban topan haiyan di Filippina. Karena sebenarnya itulah Natal itu, berbagi dan membantu sesama manusia,” katanya.
Sementara itu secara pribadi, lanjutnya, setiap umat manusia juga haruslah turut memperbaharui dirinya. Manusia harus dapat meningkatkan pengetahuannya, taraf hidupnya untuk kemudian dapat memberdayakan dan menjadi berkat bagi sesamanya. “Manusia harus terus belajar dan bekerja keras untuk semakin memperbaiki dirinya.
Meningkatkan keahlian dibidangnya. Dengan itu, kita pun akan semakin baik. Kita harus berani untuk mencoba sesuatu yang diluar kebiasaan kita. Jangan hanya melakukan yang biasa kita lakukan dan merasa cukup akan itu. Tetapi kita harus terus mencoba sesuatu yang baik yang sebelumnya belum pernah kita lakukan,” katanya.
Secara khusus, Ephorus juga menyayangkan, Tarutung selaku ibukota Taput juga terkesan masih sama seperti dulu, bahkan jauh tertinggal dari kota-kota lainnya yang baru mekar. Padahal, selaku kota di Tapanuli yang lebih dahulu mengenal Firman Tuhan, Tarutung seharusnya jauh lebih maju dibanding kota di sekitarnya.
Itu mungkin karena kurangnya partisipasi dari masyarakat setempat dalam menyukseskan peembangunan itu sendiri. Karena pembangunan itu bukan hanya tugas dari pemerintah. Oleh karena itu kita harus bekerja keras.
“Saya yakin, kita sebenarnya sanggupa melakukannya. Orangtua juga harus mempersipkan pendidikan yang sebaik-baiknya bagi anaknya. Karena kalau pendidikan kita tidak siap, maka kita akan tergilas oleh perkembangan zaman. Untuk itu, marilah memperbaharui diri untuk semakin baik dan menjadi berkat bagi sesama,” sebutaa Ephorus. (cr-02/mua)
Sumber : metrosiantar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar