SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI FORUM AFILIASI KOMUNIKATIF TAPANULI "Satu Persepsi, Satu Aksi,Satu Tujuan, Menuju Tapanuli Sejahtera "

Minggu, 05 Januari 2014

Jika Nikson-Mauliate Jadi Bupati: Anggota DPR RI Ir Sukur Nababan Siap Bawa Rp 252 Miliar Untuk Desa se-Tapanuli Utara

Tapanuli Utara (SIB)- “Anggota DPR RI Ir Sukur Nababan mengatakan, di DPR RI baru saja mengesahkan satu undang-undang tentang desa. Salah satu inti dari undang-undang itu, negara akan mengalokasikan anggaran antara Rp 500 juta sampai dengan Rp 1.5 miliar per desa. “Saya sebagai anggota DPR RI akan berjuang agar tiap desa di Tapanuli Utara mendapatkan minimal Rp 1 miliar per tahun,” kata anggota DPR RI Ir Sukur Nababan di Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara, Rabu (1/1).

Kehadiran politisi PDI-Perjuangan itu dalam kaitan silahturahmi calon Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan dengan para simpatisannya. Percepatan pembangunan di desa-desa yang ada di Taput, akan sangat terbantu dengan disahkannya undang-undang tentang desa itu. Upayanya untuk membawa Rp 252 miliar ke Tapanuli Utara untuk desa itu akan terwujud dengan catatan, Nikson Nababan – Maulitate Simorangkir, menjadi Bupati Tapanuli Utara periode 2014-2019.

“Anggaran negara untuk desa itu dapat sampai ke Taput jika bupatinya punya jaringan di DPR-RI. Nikson-Mauliate tidak akan kesulitan untuk memperoleh dana per desa itu. Selain saya sebagai abangnya duduk sebagai anggota DPR RI, jaringan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Taput ini sangat banyak di DPR RI,” ungkap Sukur di hadapan hampir seribu warga yang hadir dalam acara silahturahmi itu.

Dalam kesempatan itu, Sukur Nababan mengajak warga yang hadir khususnya dan seluruh warga Tapanuli Utara untuk menjadi pemilih yang cerdas. Memilih calon pemimpinnya bukan karena uang tapi karena memiliki kemampuan dan jaringan yang baik sampai ke pusat pemerintahan RI.

“Kami sebagai keluarga Nikson, tidak ada meminjam atau menjual sehelai rambut untuk suksesi Nikson-Mauliate menjadi Bupati Taput. Artinya, saat mereka duduk sebagai bupati, mereka tidak akan memikirkan upaya pengembalian biaya yang sudah keluar itu. Sekarang ini, banyak bupati yang orientasinya mengembalikan cost politic setelah duduk. Korbannya, tentu saja uang rakyat dalam APBD yang digerogoti,” kata Sukur.

Calon Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, dalam kesempatan itu mengatakan sangat merindukan momen-momen bertemu dengan seluruh warga Taput. Untuk itu, jika rakyat Tapanuli Utara memercayakan kepemimpinan daerah itu kepada pasangan Nikson-Mauliate, jalinan silahturahmi yang lebih besar akan menjadi agenda tahunan.(C8/d)

Sumber : hariansib.co

Ingin Sebarkan Virus Kepedulian: Tahun Baru, Remaja Jerman Bersihkan Enceng Gondok di Danau Toba

Simalungun (SIB)- Dua kakak-beradik — Michael Tigor Huber dan Sandra Rouli Huber —  memulai Tahun Baru 2014 membersihkan enceng gondok di Danau Toba.

Bersama Sang bunda yang penggiat lingkungan, Murni Huber Lumbantobing, keluarga kecil ini berenang dan menyingsingkan tanaman yang mengotori permukaan danau itu. “Aku bangga dengan idealisme keduanya untuk mencintai lingkungan,” ujar Murni, Jumat, (3/1), melalui pesan singkatnya.

Aksi remaja berdarah Jerman - Batak itu pun mendapat perhatian dari dunia maya karena  kegiatan berenang diunggah jejaring sosial. “Tetapi bukan pujian yang diharapkan. 

Aksi kami ingin diikuti semua orang, khususnya pemangku kepentingan,” tandas Murni yang pada awal Desember 2013, bersama sejumlah penggiat lingkungan, merayakan Natal dengan menyusuri Danau Toba.

 “Kami menanam sejumlah pohon, menabur bibit ikan dan menggali makanan khas Batak,” cerita Murni Tobing didampingi peraih sejumlah anugerah penghargaan lingkungan seperti Kalpataru, Marandus Sirait di Apartement Huber Jl Sei Asahan 60 Medan di akhir November 2014.

Michael Tigor Huber dan Sandra Rouli Huber memahami bahwa alam telah memberi kehidupan pada manusia dan manusia harus menjaga. “Tuhan sebagai pemilik alam semesta dengan segala ciptaannya, sungguh sangat baik... dan manusia harus paham atas tugas dan tanggung jawabnya sebagai manusia karena dalam kehidupannya ada hukum tabur dan tuai. Apa yang ditabur, itu yang dituai,” ujar Murni Tobing, perempuan kelahiran Sibolga pada 17 Agustus 1966.

***
Michael lahir di Medan pada 10 April 1998 dan Sandra lahir di ibu kota Sumut pada 31 Juli 1996 dari pasangan Hans Peter Huber - Murni Lumbantobing. Menghabiskan usia sekolah dasar dan menengah di bona pasogit hingga paham dengan adat-istiadat ibundanya. 

Ada niat untuk kembali ke negara papinya dengan pertimbangan kualitas pendidikan, biaya pendidikan hingga komunitas yang harus dilalui di negara Kanselir Angela Merkel itu. Selain itu, rumah artistik di Freiburg, Germany milik mereka pun harus ditempati.

Soal menghargai lingkungan, Michael Tigor Huber dan Sandra Rouli Huber memerhatikan lingkungan di negara asal papinya. Wilayah itu berada di daerah Straus Burg, Jerman yang berbatasan langsung dengan Perancis. Hanya dengan perjalanan darat sejauh lebih kurang 20 kilometer, negeri menara Eiffel dapat dijangkau.

Meski ada di wilayah negara maju dengan gedung tinggi pencakar langit tumbuh bak jamur di musim hujan, tapi kebiasaan menjaga lingkungan membuat kakak-adik ini menjaga lingkungan. (r9/h)

Sumber : hariansib.co

KNKT Mulai Selidiki Penyebab Heli JR Jatuh

METROSIANTAR.com, BERASTAGI – Tim penyidik Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah berada di Berastagi, Kabupaten Karo, untuk menyelidiki penyebab jatuhnya helikopter milik Bupati Simalungun JR Saragih yang juga pemilik RS Efarina Etaham.

Tiga tim penyidik tiba di lokasi jatuhnya heli itu, Selasa (31/12) sekitar pukul 09.00 WIB. Mengenakan pakaian khas berwarna putih, mereka melakukan pemeriksaan dan meneliti mulai dari lokasi heli take off hingga ke sekitar lokasi jatuh.

Pertama memeriksa helipad yang berada di lantai empat rumah sakit. Setelah itu, memeriksa areal sekitar jatuhnya heli. Barulah kemudian memeriksa puing heli. Mereka juga meminta keterangan saksi-saksi. “Hasil pemeriksaan nanti akan dirilis,” kata Masruri, Ketua Subkomite Udara Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Helikopter jenis Bell 206 dengan register PK DAL jatuh pada Senin (30/12), sekitar pukul 10.45 WIB, sesaat setelah take off dari helipad Rumah Sakit Efarina Etaham. Satu orang tewas dan empat lainnya terluka dalam kejadian itu.

Bangkai helikopter buatan Amerika Serikat itu telah dievakuasi Tim KNKT, Selasa (31/12). Dari kecelakaan itu, kini hanya menyisakan perbaikan trafo listrik dan perawatan terhadap para korban selamat.

Kasi Humas Polres Tanah Karo AKP Sayuti Malik, mengatakan, proses evakuasi berlangsung lama, dari pagi hingga sore. Bangkai heli dibawa ke Medan dengan pengawalan lengkap. “Kita sebagai penanggung jawab keamanan di Karo telah melakukan koordinasi pengamanan sejak peristiwa itu terjadi hingga evakuasi helikopter. Kini, wewenang berada di Tim KNKT,” ujar Sayuti. Sementara, para korban selamat masih menjalani perawatan instensif. Kemudian, korban tewas atas nama Arif Setiawan telah diterbangkan ke rumah duka di Jakarta.

Korban tewas Arif Setiawan (39), selama ini dikenal sebagai teknisi helikopter milik JR Saragih. Sedangkan korban selamat lain, masing–masing pilot Capt Budi Indra (35), warga Jakarta, serta pejabat teras Rumah Sakit Efarina Etaham, antara lain Yahya Sembiring (40), Wakil Direktur RS Efarina Etaham, Jorank Simanjorang (45), Manager Umum dan Nilawaty br Ginting (30), Bagian Keuangan. Sebagian korban dirawat di RS Efarina Etaham. Sementara Jorank Simanjorang dirawat di RS Colombia di Medan.

Seperti diberitakan, helikopter yang baru saja mendarat dari Simalungun guna menjemput staf RS Efarina Etaham itu, mesinya diketahui masih dalam keadaan hidup sewaktu mendarat di helipad RS Efarina Etaham sembari menunggu tiga pejabat rumah sakit untuk berangkat lagi.

Menurut saksi mata, yang juga pemilik warung Junita br Surbakti (27), ketiga orang yang ia ketahui bekerja di rumah sakit swasta terbesar di Kabupaten Karo itu buru-buru dari warungnya. Junita mengaku melihat jelas kalau baling-baling helikopter itu dalam keadaan hidup sampai ketiga orang yang dijemput naik ke atasnya.

Seperti biasanya, kata Junita, saat akan pergi meninggalkan Efarina, helikopter sudah pasti mengarah terlebih dahulu ke arah atas warungnya baru kemudian kembali dan terbang jauh. Namun itu tidak berlaku kemarin karena helikopter hanya kelihatan berputar-putar.

“Kalau biasanya dia mutar dahulu di atas warung kita tapi ini mutarnya dua kali dan tiba-tiba menabrak tiang listrik yang berada persis di samping gerbang keluar Efarina Etaham, kami pun terkejut,” ujar Juni yang saat itu masih ketakutan.

Hempasan kuat helikopter langsung disambut teriakan warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Namun tidak seorang pun berani mendekat karena takut ledakan, apalagi dari dalam heli yang telah terjerembab di aspal dan sisi jalan muncul asap. Informasi jatuhnya pesawat langsung menyebar, hingga mengundang datangnya petugas, baik dari unsur Polri maupun TNI.

Korban tewas atas nama Arif Setiawan sendiri dari informasi yang diterima duduk di bahagian kiri helikopter, hingga saat badan pesawat menghantam aspal dan sisi jalan dirinyalah yang paling kuat menerima benturan, sampai kondisi tubuhnya sulit dikenali lagi.

Sementara, upaya awal yang dilakukan adalah dengan mengevakuasi orang yang berada di dalam helikopter. Seperti disampaikan petugas kebersihan RS Efarina Etaham, Suwarno, begitu melihat helikopter terjerembab ia berlari ke lokasi. Pria berumur 50-an ini nekad mengangkat para korban, termasuk korban tewas dengan bantuan petugas yang berada di lokasi. (nanang/dro)

Sumber : metrosiantar.com

Rekor Awan Panas Capai 4,5 Kilometer

METROSIANTAR.com, NAMAN TERAN – Aktivitas Gunung Sinabung makin meningkat. Hingga Sabtu ( 4/1), pukul 18.00 WIB tercatat 52 kali gunung ini mengalami erupsi dengan material debu vulkanik dan awan panas. Ancaman pun bertambah besar, tatkala awan panas telah menyentuh jarak luncuran hingga 4,5 km dari kawah aktif.

Informasi yang diperoleh Posmetro Karo (grup Metro Tabagsel) dari Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vukanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Jalan Kiras Bangun, Gang Kayu Bakar, Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, kolom debu dan jauhnya awan panas pada setiap erupsi yang terjadi pada Sabtu (4/1) sejak pukul 00.00 WIB hingga petang sangat bervariasi.

Salah satu petugas di Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Windy Cahya, jarak terjauh awan panas berlangsung pada pukul 11.20 WIB menuju arah Selatan dan Tenggara gunung dengan arah angina bergerak ke Barat Daya. “Ini merupakan rekor awan panas terjauh selama ini di Sinabung, kita terus amati dan minta warga berhati-hati,” ujar Windy.

Tingginya aktivitas Sinabung juga mempengaruhi perubahan bentuk dari Sinabung. Ini, sambung Windy, secara signifikan terlihat di puncaknya. Namun, sebagai petugas pemantau, mereka hanya merekomendasi, sedangkan yang menyangkut kontijensi dari Sinabung belum bisa dipublikasikan.

“Kita belum bisa memberitahukan hal itu (kemungkinan terburuk), yang pasti dapat terjadi jarak luncuran awan panas bertambah sesuai dengan kekuatan letusan. Hingga kini belum ada penambahan radius zona merah, masih tetap di 5 km,” ucapnya.

Sementara itu, Desa Bekerah dan Simacem yang berjarak sekitar 3 km dari kawah aktif Sinabung secara utuh keadaannya masih berubah ubah. Hal ini sebut Komandan Satuan Tugas Tanggap Darurat Penanganan Bencana Erupsi Sinabung, (Letkol) Kav Prince Meyer Putong Sabtu (4/1) petang melalui sambungan selulernya mengatakan kalau kedua Desa itu saat ini menjadi titik paling rawan.

“Kita belum mendapat informasi mengenai kedua desa tersebut, karena kondisi erupsi dan luncuran awan panas masih terus berlangsung dan dapat membahayakan jika kita mengirim tim untuk mengecek kesana,” tegasnya.

Dalam erupsi dengan jumlah mencapai puluhan kali akhir pecan kemarin juga didapati adanya hujan kerikil di sekitar kawasan Tiga Pancur. Hal ini pun diakui oleh Camat Payung, Toni Sembiring. Menurutnya akibat hujan kerikil bercampur Lumpur itu telah menyebabkan ruas jalan Simpang Empat–Tiga Nderket antara Simpang Sibintun hingga Panoroma, Kecamatan Simpang Empat, tertutup dan tak bisa dilalui.

Hingga untuk tiba di Simpang Empat ataupun Kabanjahe, mereka terpaksa memutar arah melalui jalan alternative Simpang Singgamanik Kecamatan Munte. Walau lebih menyita waktu, jalan ini merupakan satu satunya alternative untuk tiba di Kabanjahe, sementara ruas jalan alternative Berastepu–Simpang Empat juga ditimbuni Lumpur.

Sebagaimana terpantau erupsi beruntun Sinabung memperlihatkan langit di arah Barat–Barat Daya memerah. Beberapa titik lokasi ruang terbuka yang dapat memantau erupsi dan luncuran awan panas terlihat di padati warga, seperti di sekitar Desa Perteguhen dan Tiga Pancur, kawasan hutan yang menjadi jalur luncuran awan panas sudah terbakar dan semakin melebar.

Kondisi ini pun membuat jumlah pengungsi korban bencana erupsi gunung Sinabung sampai Sabtu (4/1) berdasarkan data dari Media Center berjumlah  20.491 jiwa atau 6.387 kk.Data ini diperoleh dengan adanya pertambahan angka pengungsi dari Desa Tanjung Merawa, Kecamatan Tiganderket yang kini ditempatkan di Los Desa Siabang–abang, Kecamatan Kuta Buluh. (nanang/riza)

Sumber : metrosiantar.com

Pabrik Pengolahan Ikan Tuna Bakal Dibangun di Tapteng

METROSIANTAR.com, TAPTENG – Tahun depan, pabrik minyak goreng dan pabrik pengolahan ikan tuna bakal dibangun di Tapteng. Pemkab berencana membangun perusahaan ini di Labuan Angin, Kecamatan Tapian Nauli, Tapteng.

Demikian dikatakan Bupati Tapteng Bonaran Situmeang. Menurut Bonaran, pembangunan itu merupakan salah satu terobosan untuk memajukan Tapteng. Bahkan, pihaknya telah menemukan investor untuk menanamkan sahamnya di daerah wisata itu. Dan kini, upaya tersebut sedang dalam lobi-lobi. Beberapa investor setuju kedua pabrik tersebut dibangun di Tapteng.

“Target kita mengundang para investor supaya mau menanamkan modalnya di Tapteng. Dan kini mulai membuahkan hasil. Saya sudah menerima permintaan dari beberapa investor yang berencana akan membangun terminal CPO, pabrik minyak goreng dan pabrik pengolahan ikan tuna di Labuan Angin.

Namun karena pelabuhan kargo yang kini tengah dibangun baru selesai tahun 2015, maka rencana itu bisa terwujud tahun itu juga,” ujar Bonaran kepada METRO baru-baru ini.

Menurutnya, selain memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar di daerah itu, lokasi pelabuhan kargo Labuan Angin yang sangat strategis menjadi salah satu daya tarik bagi para investor untuk membuka usaha.

“Tapteng ini memiliki potensi yang cukup besar di bidang perikanan jenis tuna dan kelapa sawit. Lokasi kita juga sangat strategis karena berada di lintasan Samudera Hindia. Dengan posisi ini, pelabuhan kargo Labuan Angin menjadi jauh lebih strategis dibanding pelabuhan lainnya di Sumut. Karena jarak tempuh Tapteng ke India yang merupakan pengimpor minyak goreng terbesar di dunia, jauh lebih dekat daripada pelabuhan Belawan. Begitu juga dengan negara-negara Eropa yang menjadi pangsa pasar utama ikan tuna,” terangnya.

Menyadari potensi lokasi yang strategis ini, tambah Bonaran, Pemkab mengajukan beberapa syarat khusus kepada investor, terutama investor pembangunan pabrik minyak goreng yang ternyata diterima. Yaitu, selain membangun pabrik minyak goreng, investor terlebih dahulu memiliki lahan perkebunan kelapa sawit sendiri, dan membangun pabrik pengolahan kelapa kawit (PKS) sendiri untuk menghasilkan CPO sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng.

“Tujuan syarat itu adalah selain supaya perusahaan tersebut investasinya di daerah ini menjadi lebih besar dan PAD-nya juga semakin tinggi, juga supaya daya serap tenaga kerjanya semakin luas. Sehingga pengangguran akan tertanggulangi, kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat,” jelasnya.

Dengan rencana akan dibukanya kedua pabrik ini, lanjut Bupati, selain akan meningkatkan laju pertumbuhan, juga akan menjadi salah satu pemicu bagi investor lainnya untuk membuka usaha-usaha potensial di Tapteng. Sekaligus akan membantu peningkatan sektor pariwisata yang kini menjadi sektor unggulan utama Pemkab Tapteng dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

“Makanya saya ngotot kepada Menteri Perhubungan supaya pelabuhan kargo Labuan Angin yang awalnya direncanakan baru selesai tahun 2030, digenjot penyelesaiannya menjadi tahun 2015 dengan cara peningkatan anggaran pembangunan.

Dari anggaran biasanya hanya Rp4 miliar hingga Rp5 miliar, kini anggaran 2014 direncanakan Rp30 miliar. Anggaran ini naik Rp1 miliar dari tahun 2013 yakni Rp29 miliar,” tandasnya. (aris/des)

Sumber : metrosiantar.com

Diduga Ada Anggota DPRD Taput Tersandung Korupsi Proyek dan Anggaran

TAPUT, MANDIRI

Tidak tertutup kemungkinan Sejumlah Anggota DPRD Taput ikut juga tersandung kasus Dugaan Korupsi.

Hal tersebut dikatakan Ketua LSM MPPK2N S Tarida Lumbangaol  kepada Wartawan, Senin (19/8), sambil mengharapkan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, segera mengusut tuntas kasus dugaan korupsi BDB Kabupaten Tapanuli Utara, diduga melibatkan sejumlah anggota DPRD Taput dan pejabat Pemkab Taput.
Desakan ini  terkait banyaknya penggunaan anggaran Bantuan Daerah Bawahan (BDB) Kabupaten Tapanuli Utara, tahun 2012 sebesar Rp 28.638.488.000, yang diduga hanya dinikmati sejumlah anggota DPRD Taput bersama para pejabatnya.

Dimana tindakan anggota DPRD yang melakukan penerimaan “Fee” Proyek dari pihak ketiga, jelas melanggar Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP, sementara jaksa memilih Pasal 12 huruf a juncto Pasal 18 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP, yang ancaman hukumannya lebih berat, maksimal 20 tahun penjara.            
”Secara mendetail kita ketahui, BDB Kabupaten Tapanuli Utara, terdaftar di ABPD Sumut tahun 2012, dengan kode rekening nomor 1.20-03-00-00-5-1-7-02-16 ditandatangani oleh mantan Kepala Biro Keuangan Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara, Drs H Mahmud Sahala MSP,” katanya.
Sebanyak 42 kegiatan terdapat pada BDB Kabupaten Tapanuli Utara, 50 persen di antaranya diduga fiktif dan mark-up.

"Salah satu contoh adalah kegiatan bantuan kesejahteraan guru sebesar Rp 4.228.488.000,-. Kegiatan ini diduga dikorupsi karena rentan dengan laporan dugaan  fiktif," jelas S Tarida.
Hasil  informasi yang diperoleh wartawan dari masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara, bahwa anggaran bantuan kesejahteraan guru yang jumlahnya miliaran rupiah tersebut disinyalir tidak sepenuhnya tersalurkan dan diterima oleh para guru, atau data disebut adanya dugaan pemotongan.

Selain itu guru-guru di Kabupaten Tapanuli Utara mengeluhkan atas penghasilan yang diterima.

"Ini sudah menjadi opini publik, bahwa kesejahteraan guru hanya retorika dan pencitraan bagi birokrasi pemerintahan," kata mereka.
Begitu juga dikatakan Pemerhati Korupsi  Waldemar Sihombing, bahwa yang lebih memprihatinkan adalah kegiatan pembangunan 15 unit PAUD di 15 kecamatan di Tapanuli Utara senilai Rp 2.250.000.000,-. Pembangunan PAUD ini diduga menjadi ajang korupsi dengan cara mark-up anggaran pembangunan.
Selanjutnya, adalah kegiatan pada bidang kesehatan dan pengadaan peralatan kesehatan sebesar Rp 5.000.000.000,-. Kegiatan ini sangat rentan dikorupsi dengan cara mark-up harga barang yang dibeli dari pasaran.
 "Pola dugaan korupsi ini sudah tidak menjadi rahasia umum di birokrasi pemerintahan untuk menggrogoti uang Negara,yang akhirnya Sejumlah anggota DPRD Taput diduga sebagai pemilik kegiatan atau proyek dengan cara di kerjakan melalui pihak ketiga dan sebagai pemodal dalam pekerjaan tersebut adalah oknum anggota DPRD tersebut,” katanya.

Begitu juga dengan kasus dugaan Jumlah penduduk yang diduga dimanipulasi, demi memperoleh apa yang diinginkan. Hal ini juga diduga terjadi di Kabupaten
Tapanuli Utara.Penggelembungan jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara 277.719, mempunyai DPRD 35 kursi yang seharusnya adalah 30 kursi.

Akibat dari penggelebungan ini, Negara dirugikan sedikitnya Rp6.869.499.920.Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara, pada KUA dan PPAS Tahun 2010 adalah 277.719.

Berdasarkan Undang Undang No.10 Tahun 2008, pasal 26 ayat (2) huruf (c) menyatakan “Jumlah Penduduk 200.000 sampai dengan 300.000 jiwa memperoleh Alokasi 30 kursi DPRD. Namun pada kenyataan jumlah anggota DPRD Kab.Tapanuli Utara, adalah 35 kursi. [frh]

Sumber : harianmandiri.com

JR Saragih Tepis Dugaan Penyebab Kecelakaan Overcapacity, Helikopter Bupati Simalungun Jatuh di Berastagi, 1 Tewas 4 Luka-luka

BERASTAGI, MANDIRI

Sebuah helicopter yang belakangan diketahui milik Bupati Simalungun JR Saragih, terjatuh di depan Rumah Sakit Efarina Etaham, Jl Jamin Ginting, Brastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin (30/12/2013) pukul 10.45 WIB. Helikopter jenis Bell 206 dengan register PK DAL bermuatan 5 orang itu jatuh sekitar pukul 10.45 WIB sesaat setelah take off dari helipad di lantai atas Rumah Sakit Efarina Etaham, Jalan Jamin Ginting, Berastagi, Kabupaten Karo.

Dalam kecelakaan itu, satu orang yaitu Arif Setyawan (39) teknisi heli tersebut tewas dan 4 lainnya mengalami luka-luka. Menurut Kapolres Karo AKBP Alberd TB Sianipar, heli naas itu berisi pilot, teknisi dan 3 karyawan RS Efarina Etaham yaitu 2 manajer pelaksana dan 1 kasir rumah sakit.

Inilah nama-nama korban, seperti dilansir detikcom semalam:
Korban tewas Arif Setyawan (39) teknisi, warga Jakarta. Korban luka-luka masing-masing Budi Indra (35) Pilot warga Jakarta, Yahya Sembiring (45) beralamat Kompleks RS Efarina Etaham Brastagi, Nila Munthe (35) karyawan RS Efarina Etaham alamat  Desa Raya, Kecamatan Brastagi, dan Simanjorang (50) karyawan RS Efarina Etaham alamat Kompleks RS Efarina Brastagi.

Jenazah korban Arif Setyawan kemarin diterbangkan ke Jakarta untuk diserahkan kepada pihak keluarga. Sebelum dikembalikan kepada keluarga, jenazah ditempatkan di Rumah Sakit Efarina Etaham. Sedangkan seorang korban luka-luka yang kritis yaitu Simanjorang sudah dirujuk ke salah satu rumah sakit di Medan. Ia mengalami benturan keras di kepala.

Pemilik helikopter yang juga Bupati Simalungun, JR Saragih hari itu menyatakan, proses pemulangan jenazah tengah dilakukan. "Akan diberangkatkan hari ini juga ke Jakarta, terus ke rumah duka," kata Saragih, Senin (30/12/2013).
Disebutkannya, penanganan terhadap para korban kecelakaan helikopter ini merupakan prioritas pihaknya. Selain korban tewas, empat korban lainnya yang terluka juga dalam perawatan medis di dua rumah sakit terpisah.
Helikopter jenis Bell 206 dengan register PK DAL itu jatuh dari ketinggian sekitar 20 meter pada pukul 10.45 WIB sesaat setelah take off dari helipad di lantai atas Rumah Sakit Efarina Etaham, Jalan Jamin Ginting, Berastagi, Kabupaten Karo. Helikopter itu baru datang dari Simalungun untuk menjemput tiga penumpang.

JR Saragih menyebutkan, saat kecelakaan ada lima orang di dalam heli. Seorang pilot, seorang teknisi dan tiga penumpang.

20-AN METER

Saksi mata menyatakan, helikopter milik bupati Simalungun JR Saragih itu jatuh dari ketinggian sekitar 20 meter dari permukaan tanah. Sesaat setelah jatuh, heli itu mengeluarkan asap.
Helipad tempat helikopter lepas landas itu berada di lantai empat Rumah Sakit Efarina Etaham, Jalan Jamin Ginting, Berastagi, Karo. Tingginya sekitar 16 meter dari permukaan tanah.
Salah seorang saksi mata, M. Ginting (60) menyatakan, sesaat setelah lepas landas, heli tidak bisa naik lebih tinggi lagi, paling sekitar 20-an meter lebih dari permukaan tanah. Beberapa menit mengudara lalu jatuh. Jarak helipad dengan lokasi jatuh itu pun dekat, hanya sekitar 30-an meter.
"Begitu jatuh, keluar asap, tapi tidak meledak," kata Ginting kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin (30/12/2013).
Di lokasi jatuhnya, heli itu terlihat mengalami rusak berat, terutama bagian depan. Namun sepertinya badan heli tetap utuh, tidak ada puing yang terpental jauh.

DUGAAN OVERCAPACITY
Muncul dugaan helikopter jatuh di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), karena kelebihan daya angkut atau overcapacity. Namun pemilik helikopter yang juga Bupati Simalungun, JR Saragih menepis dugaan itu. Menurutnya, penyebab pasti tentu menunggu hasil penyelidikan Tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Tetapi bukan kelebihan beban.
"Tidak ada kemungkinan (overcapacity-red), karena heli itu sesuai kapasitasnya, lima orang," kata Saragih kepada wartawan di lokasi jatuhnya pesawat.

Helikopter yang diterbangkan pilot Budi Indra (35) dan membawa teknisi Arif Setyawan itu sebelumnya terbang dari Simalungun untuk menjemput tiga staf rumah sakit di Berastagi. Rencananya ketiga staf itu akan diperbantukan untuk kepentingan masuknya siswa baru di SMK Kesehatan di Simalungun.
Heli mendarat di helipad yang berada di lantai empat rumah sakit, dan setelah tiga penumpang naik, heli bergerak lagi. Saksi mata melihat, heli tidak bisa terbang tinggi, seperti berat. Sempat berputar, heli lalu jatuh. Jarak antara helipad dengan lokasi jatuhnya pesawat itu sekitar 30 meter.

Helikopter naas baru dioperasikan tiga tahun. JR Saragih menyatakan, heli itu selama ini dalam keadaan baik. Tidak pernah ada masalah. "Sudah dipergunakan tiga tahun ini, untuk operasional rumah sakit," kata Saragih.

Sementara itu KNKT akan memeriksa puing helikopter yang jatuh. Penyelidikan diharapkan dapat mengungkap penyebab jatuhnya heli tersebut. Menurut JR Saragih, kepastian kedatangan tim KNKT itu sudah dikonfirmasikan. [int/is]

Sumber : harianmandiri.com

Sukseskan Program Tanam Satu Miliar Pohon, HKBP & Kemenhut Jalin Kerjasama

METROSIANTAR.com, TAPUT - Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), melakukan kerjasama dengan pihak Kementerian Kehutanan (kemenhut) untuk mensukseskan program tanam 1 miliar pohon. Pihak HKBP sendiri, akan mengajak seluruh jemaatnya untuk menghijaukan seluruh lahan milik HKBP, termasuk lahan gereja.

Demikian diungkapkan Sekjend HKBP Pdt Mori Sihombing MTh, saat menjemput Menteri Kehutanan RI Zulkifli Hasan, Sabtu (4/1) di Bandara Silangit, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara.

Pdt Mori menyebut, kesepakatan kerjasama penanaman pohon itu terjadi setelah adanya pertemuan petinggi HKBP dengan Menhut di Jakarta. “Dua minggu lalu, di Kementerian Kehutanan, HKBP telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dengan Kemenhut untuk menyepakati kerjasama penanaman pohon sebagaimana program pemerintah untuk menanam 1 miliar pohon,” ujar Pdt Mori.

Dijelaskannya, kesepakatan yang diambil bertujuan untuk penghijauan. “HKBP juga mendukung program penghijauan. Oleh sebab itulah, MoU tadi kita sepakati. Jadi, sebenarnya kedatangan Pak Menteri Kehutanan ini tujuannya untuk menghadiri acara syukuran awal tahun atas undangan yang kita sampaikan,” ungkapnya.

Guna mensukseskan program penghijauan itu, kata Pdt Mori, pihaknya akan menyampaikan imbauan penanaman pohon di lahan-lahan gereja kepada jemaat. “Selain itu, tahun ini HKBP juga akan menghijaukan lahan milik HKBP di Tele (perbatasan Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Samosir) yang luasnya mencapai seratus hektar. Dan kita juga akan kerjasama dengan pemerintah daerah,” paparnya.

Ditanya soal bibit pohon yang akan ditanam berasal dari mana, Pdt Mori mengungkapkan, bibit pohon berasal dari pemerintah di bawah naungan Kementerian Kehutanan. “Nah, kalau untuk bibit pohon itu, kita kerjasama dengan pemerintah. Termasuk Dinas Kehutanan di daerah. Karena itu bagian dari program pemerintah pusat melalui Kementerian Kehutanan,” jelasnya.

Dia menambahkan, bibit pohon yang akan ditanam oleh para jemaat HKBP, juga akan disesuaikan dengan kondisi struktur tanah di daerah masing-masing. “Karena yang kita maksud asset HKBP itu sudah menyangkup keseluruhan. Maka bibit pohon harus disesuaikan dengan struktur tanah di daerah masing-masing,” imbuhnya.

Terpisah, Ketua komisi pelayanan strategis bidang pelayanan lingkungan HKBP, Sumihar Petrus Tambunan menyebutkan, semua jemaat HKBP diwajibkan untuk ikut serta dalam program penghijauan dan cinta lingkungan. “Walaupun program ini baru kick off, tapi semua warga jemaat HKBP nanti akan wajib turut serta cinta lingkungan. Termasuk penanaman pohon untuk penghijauan,” ujar Sumihar.

Sedangkan Menhut Zulkifli Hasan, saat akan diwawancarai sejumlah wartawan usai turun dari pesawat jenis jet di Bandara Silangit, menolak untuk memberikan komentar. Zulkifli sendiri langsung buru-buru masuk ke dalam mobil jenis Alphard yang sudah menunggu di depan terminal B Bandara Silangit. (hsl/nasa)

Sumber : metrosiantar.com