METROSIANTAR.com, TARUTUNG – Arus mudik Natal dan tahun baru di jalur Tarutug-Siborongborong di Desa Silangkitang Sipoholon Taput terganggu. Penyebabnya karena ruas jalan di kawasan itu longsor hingga kedalaman 30 meter dan belum diperbaiki.
Pantauan METRO, jalan tersebut longsor sejak awal Desember lalu. namun, karena tidak diperbaiki secara permanen, akhirnya longsor tersebut semakin melebar dan memakan badan jalan.
Dan untuk menghindari jatuhnya korban, pihak kepolisian setempat, telah memasang tanda bahaya berupa police line (garis polisi) di lokasi tersebut. Kondisi itu membuatkan pengendara yang melintas mengeluh.
“Kondisi jalan longsor ini sangat mengganggu kelancaran lalu lintas. Sebab jalan sudah semakin sempit terkikis longsor, sementara jalan ini juga merupakan akses utama jalur transportasi yang menghubungkan Tarutung-Medan,” kata Pahala (53), salah seorang pengendara, Minggu (29/12).
Dia mengaku sudah bertahun-tahun berada di perantauan dan baru kali itu pulang kampung. Ia sendiri kaget melihat jalan di daerah itu ternyata longsor. Bila tidak segera diperbaiki, kondisi jalan longsor ini akan berdampak bagi pengendara.
“Artinya, kalau dibiarkan terus, jalan akan semakin longsor. Apalagi jalannya memang sudah sangat sempit, bisa jadi badan jalan habis terkikis sampai putus,” tandasnya. Dia berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengambil langkah pencegahan agar kerusakan tidak semakin parah.
“Kita harapkan pemerintah segera turun tangan mengambil langkah perbaikan. Sebab jika dibiarkan, transportasi Tarutung-Medan dan sebaliknya akan terhambat dan mempengaruhi aktivitas perekonomian warga,” ujarnya.
Ia mengimbau pengendara agar lebih berhati-hati, mengingat jalan itu tidak memiliki kekuatan lagi. Sebab, tanah yang bercampur batu sebagai penahan aspal sudah amblas. “Bagi pengendara yang melintas di kawasan ini harus ekstra hati-hati, jika tidak ingin masuk ke jurang yang dalam,” ucapnya.
Senada disampaikan Hendra Marbun (31), salah seorang supir angkutan umum. Ia mengaku sangat khawatir ketika melintasi di jalan tersebut. Dia mengaku kesulitan saat melintas di kawasan itu, sebab kendaraan di jalur itu harus mengantre dan bergantian melintas.
“Memang masih bisa dilintasi, tapi perlu ada antisipasi agar badan jalan tidak amblas lagi. Kalau sudah amblas, tranportasi akan terhambat, ini akan merugikan masyarakat. Warga mau lewat dari mana lagi, sebab jalan ini merupakan jalan utama menghubungkan beberapa kota,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten (PUK) Taput Anggiat Rajagukguk mengatakan, sudah melaporkan kondisi tersebut ke dinas terkait di provinsi, mengingat jalan tersebut merupakan jalan negara.
“Kita sudah cek dan laporkan kondisi tersebut ke provinsi. Untuk segera diambil tindakan, tidak ada dana kita untuk pemperbaiki jalan tersebut. Bagaimanapun juga, kita terbentur aturan karena ini jalan nasional,” ujarnya. (cr-01/mua)
Sumber : metrosiantar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar