Home

Minggu, 05 Januari 2014

Pabrik Pengolahan Ikan Tuna Bakal Dibangun di Tapteng

METROSIANTAR.com, TAPTENG – Tahun depan, pabrik minyak goreng dan pabrik pengolahan ikan tuna bakal dibangun di Tapteng. Pemkab berencana membangun perusahaan ini di Labuan Angin, Kecamatan Tapian Nauli, Tapteng.

Demikian dikatakan Bupati Tapteng Bonaran Situmeang. Menurut Bonaran, pembangunan itu merupakan salah satu terobosan untuk memajukan Tapteng. Bahkan, pihaknya telah menemukan investor untuk menanamkan sahamnya di daerah wisata itu. Dan kini, upaya tersebut sedang dalam lobi-lobi. Beberapa investor setuju kedua pabrik tersebut dibangun di Tapteng.

“Target kita mengundang para investor supaya mau menanamkan modalnya di Tapteng. Dan kini mulai membuahkan hasil. Saya sudah menerima permintaan dari beberapa investor yang berencana akan membangun terminal CPO, pabrik minyak goreng dan pabrik pengolahan ikan tuna di Labuan Angin.

Namun karena pelabuhan kargo yang kini tengah dibangun baru selesai tahun 2015, maka rencana itu bisa terwujud tahun itu juga,” ujar Bonaran kepada METRO baru-baru ini.

Menurutnya, selain memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar di daerah itu, lokasi pelabuhan kargo Labuan Angin yang sangat strategis menjadi salah satu daya tarik bagi para investor untuk membuka usaha.

“Tapteng ini memiliki potensi yang cukup besar di bidang perikanan jenis tuna dan kelapa sawit. Lokasi kita juga sangat strategis karena berada di lintasan Samudera Hindia. Dengan posisi ini, pelabuhan kargo Labuan Angin menjadi jauh lebih strategis dibanding pelabuhan lainnya di Sumut. Karena jarak tempuh Tapteng ke India yang merupakan pengimpor minyak goreng terbesar di dunia, jauh lebih dekat daripada pelabuhan Belawan. Begitu juga dengan negara-negara Eropa yang menjadi pangsa pasar utama ikan tuna,” terangnya.

Menyadari potensi lokasi yang strategis ini, tambah Bonaran, Pemkab mengajukan beberapa syarat khusus kepada investor, terutama investor pembangunan pabrik minyak goreng yang ternyata diterima. Yaitu, selain membangun pabrik minyak goreng, investor terlebih dahulu memiliki lahan perkebunan kelapa sawit sendiri, dan membangun pabrik pengolahan kelapa kawit (PKS) sendiri untuk menghasilkan CPO sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng.

“Tujuan syarat itu adalah selain supaya perusahaan tersebut investasinya di daerah ini menjadi lebih besar dan PAD-nya juga semakin tinggi, juga supaya daya serap tenaga kerjanya semakin luas. Sehingga pengangguran akan tertanggulangi, kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat,” jelasnya.

Dengan rencana akan dibukanya kedua pabrik ini, lanjut Bupati, selain akan meningkatkan laju pertumbuhan, juga akan menjadi salah satu pemicu bagi investor lainnya untuk membuka usaha-usaha potensial di Tapteng. Sekaligus akan membantu peningkatan sektor pariwisata yang kini menjadi sektor unggulan utama Pemkab Tapteng dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

“Makanya saya ngotot kepada Menteri Perhubungan supaya pelabuhan kargo Labuan Angin yang awalnya direncanakan baru selesai tahun 2030, digenjot penyelesaiannya menjadi tahun 2015 dengan cara peningkatan anggaran pembangunan.

Dari anggaran biasanya hanya Rp4 miliar hingga Rp5 miliar, kini anggaran 2014 direncanakan Rp30 miliar. Anggaran ini naik Rp1 miliar dari tahun 2013 yakni Rp29 miliar,” tandasnya. (aris/des)

Sumber : metrosiantar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar