Tobasa (SIB)- Salah satu bendungan penahan air sungai Simaritop Lumban Siahaan Desa Sibuntuon Kecamatan Uluan Kabupaten Toba Samosir Desember 2013 lalu jebol, mengakibatkan ratusan hektar areal persawahan di tiga Desa terancam kekeringan.
Padahal areal milik petani Desa Sibutuon,Desa Saribu Janji Matogu dan Marum telah selesai ditanami.Petani yang ingin melakukan pemupukan dasar terpaksa harus menunggu turun hujan
Kades Sibuntuon M Manurung kepada wartawan Senin (6/1) menyebutkan,sejak jebolnya bendungan di Lumban Siahaan, ratusan hektare sawah yang tersebar di beberapa lokasi seperti Pulo-pulo,Lumban Sidopa,Luban Siahaan ,Lumban Toruan, Lumban Padang, Lumban Sidodol dan persawahan Arung yang diperkirakan 200 hektar terancam kekeringan.
“Padahal padi di sawah ini baru tiga minggu yang lalu selesai ditanami dengan padi, “sebut Kades Sibuntuon seraya menambahkan bahwa petani sudah kewalahan melakukan pemupukan dasar karena areal persawahan sudah mulai kering sementara disatu sisi padi yang sudah ditanam sudah waktunya harus dipupuk.
Dikatakan Kades, berencana bergotong royong bersama warga, namun karena sungai terlalu lebar dan debit airnya tinggi, niat tersebut diurung kan hingga air surut.
Salah seorang warga J Sinaga menyebutkan, bendungan Lumban Siahaan ini perannya sangat besar sekali untuk memasok air bagi ratusan hektare areal persawahan di desa mereka,terbukti begitu jebol bulan lalu dan belum adanya niat pemerintah untuk mengatasi persoalan ini, petani hanya bisa pasrah menunggu hujan turun.
“Mau kita bilang apalagi, terpaksalah kami tunggu dulu hujan turun agar padi bisa dipupuk. Sejak bendungan ini jebol , semua petani jadi kewalahan. Memang ada juga petani yang nekat memupuk mesti air tak ada, sudah terlambat” sebutnya.(F1/w)
Sumber : hariansib.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar